SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Makalah
ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah Kajian Matematika SMA
1
Dosen
Pengampu: Titis Sunanti M. Si
Disusun oleh:
Kelompok
4/Kelas 5A2
Anisah (14144100057)
Anggi Denok Pratiwi (14144100052)
Suratno (14144100060)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2016
DAFTAR ISI
A.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
1.
Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Sistem persamaan linear adalah himpunan beberapa
persamaan linear yang saling terkait, dengan koefisien-koefisien persamaan
adalah bilangan real. Sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah sistem persamaan yang terdiri dari dua atau lebih persamaan linear
serta mempunyai dua variable.
Ciri-ciri sistem
persamaan linear dua variabel.
·
Merupakan sistem persamaan linear .
· Memuat
persamaan dengan dua variabel.
Bentuk
umum sistem persamaan linear dua variabel x dan y adalah:
Dengan a, b, c, p, q, dan a1,
b1, c1, a2, b2, dan c2 merupakan
bilangan-bilangan real. Jika c1
= c2 = 0 maka SPLDV itu dikatakan homogen, sedangkan jika c1
≠ 0 atau c2 ≠ 0 maka SPLDV itu dikatakan tak homogen.
Contoh-contoh
SPLDV homogen :
i)
ii)
iii)
Contoh-contoh SPLDV tak
homogen :
i)
ii)
iii)
2.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu SPLDV dengan dua
peubah dapat ditentukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan menggunakan :
a.
Metode
Grafik
b.
Metode
Subtitusi
c.
Metode
Elimminasi
d.
Metode eliminasi substitusi
a.
Metode Grafik
Grafik persamaan linear berbentuk garis lurus, dengan menggunakan
sifat-sifat dua garis berpotongan, dua garis sejajar, dan dua garis berhimpit
maka banyaknya anggota dari himpunan penyelesaian SPLDV
Dapat
ditetapkan sebagai berikut :
a)
Jika , maka
SPLDV tepat memiliki satu anggota dalam himpunan penyelesaiannya.
b)
Jika dan , atau , maka
SPLDV tidak memiliki anggota dalam himpunan penyelesaiannya.
c)
Jika dan , atau , maka
SPLDV memiliki anggota yang tak hingga banyaknya.
Langkah-langkah untuk menentukan himpunan penyelesaian dengan
SPLDV dengan memakai metode grafik adalah
Langkah 1
Menentukan titik-titik potong terhadap sumbu
koordinat dari persamaan 1 dan 2
Langkah 2
Menentukan titik potong antara persamaan 1
dan 2
·
Jika kedua
garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan penyelesaiannya tepat memiliki
satu anggota.
·
Jika kedua
garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya tidak memiliki anggota atau dapat
dikatakan himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong, ditulis .
·
Jika kedua
garis berhimpit, maka himpunan penyelesaiannya meiliki anggota yang tak hingga
banyaknya.
Contoh 1
Carilah himpnan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut!
a.
b.
c.
Jawab:
a.
Persamaan 1 :
·
Titik potong terhadap sumbu x adalah dititik (2, 0)
·
Titik potong terhadap sumbu y adalah dititik (0, 2)
Persamaan 2
:
Garis
melewati titik pusat O(0,0)
Grafik persamaan-persamaan dan diperlihatkan pada gambar, kedua garis
berpotongan di titik P(1,1). Jadi,
himpunan penyelesaian SPLDV itu adalah .
|
b.
Persamaan 1 :
·
Titik potong terhadap sumbu x adalah dititik (1, 0)
·
Titik potong terhadap sumbu y adalah dititik (0, 1)
Persamaan 2
:
·
Titik potong terhadap sumbu x adalah dititik (2, 0)
·
Titik potong terhadap sumbu y adalah dititik (0, 2)
Grafik
persamaan-persamaan dan diperlihatkan pada gambar, kedua garis itu
sejajar. Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV itu tidak memiliki anggota, atau himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong ditulis .
|
c.
Persamaan 1 :
·
Titik potong terhadap sumbu x adalah dititik (1, 0)
·
Titik potong terhadap sumbu y adalah dititik (0, 1)
Persamaan 2
:
·
Titik potong terhadap sumbu x adalah dititik (1, 0)
·
Titik potong terhadap sumbu y adalah dititik (0, 1)
Grafik persamaan-persamaan dan 2 diperlihatkan pada gambar, kedua garis itu
berhimpit. Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV itu memiliki anggota yng tak hingga banyaknya.
Beberapa diantaranya adalah (-2, 3), (-1. 2) (0. 1) (1, 0)
dan (2, -1). Himpunan penyelesaiannya
dapat ditulis :
.
|
b.
Metode Eliminasi
Penyelesaian SPLDV dua peubah dengan metode eliminasi dapat
ditentukan sebagai berikut.
Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi peubah y sedangkan nilai y dicari
dengan cara mengeliminasi peubah x.
Contoh 2
Carilah himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut:
Jawab:
Untuk mencari nilai x,
kita eliminasi peubah y :
Untuk mencari nilai y,
kita eliminasi peubah x :
c.
Metode Subtitusi
Penyelesaian SPLDV dengan metode subtitusi dapat ditentukan dengan
memakai langkah-langkah berikut.
Langkah 1
Pilihlah salah satu persamaan (jika ada pilih yang paling
sederhana), kemudian nyatakan x sebagai
fungsi y atau y sebagai fungsi x.
Langkah 2
Subtitusikan x atau y pada langkah 1 ke persaman yang lain.
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan
dua variabel x dan y dinotasikan sebagai berikut.
Dengan a1, a2, b1, b2,
c1, dan c2, adalah
bilangan-bilangan real; a1 dan
b1 tidak keduanya nol; a2 dan b2 tidak keduanya nol.
Dari
persamaan (1) diperoleh
dan a1 ≠ 0 maka
substitusi ke
persamaan (2) dan diperoleh :
Kemudian substitusi
ke persamaan dan diperoleh:
Dengan demikian himpunan
penyelesaianya adalah
Contoh 2
Carilah himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut!
a)
b)
Jawab :
a)
Dari
persamaan .
disubtitusikan ke persamaan ,
diperoleh:
Nilai x = 1
disubtitusikan ke persamaan ,
diperoleh:
Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV adalah .
b)
Dari
persamaan
disubtitusikan ke persamaan ,
diperoleh:
, kedua ruas dikalikan 2
Subtitusikan nilai ke persamaan ,
diperoleh:
Jadi,
himpunan penyelesaian SPLDV adalah .
d. Metode gabungan eliminasi dan substitusi
Metode gabungan merupakan perpaduan antara
metode eliminasi dan subtitusi. Dengan metode ini persamaan linear di eliminasi
terlebih dahulu, kemudian untuk menentukan variabel yang lainnya digunakan
metode subtitusi.
Ongkos
yang harus dibayar adalah 2 (300.000) + 2 (200.000) = 1.000.000 jadi ongkos
yang harus di bayar adalah Rp 1.000.000, 00
3.
Merancang Model Matematika yang Berentuk SPLDV
Untuk
memahami bagaimana cara pemecah’an masalah yang berkaitan dengan model
matematika yang berbentuk SPLDV, simaklah ilustrasi berikut ini.
Anggi
berbelanja ke toko buku, ia membeli 4 buah buku tulis dan 1 buah pensil. Untuk
itu anggi harus membayar sejumlah Rp. 5.600,00. Ditoko buku yang sama bagus
membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah pensil. Jumlah uang yang harus dibayar
oleh bagus sebesar Rp. 8.400,00. Masalahnya adalah, berapa harga untuk sebuah
buku tulis dan harga untuk sebuah pensil?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, masalah itu diselesaikan melalui langkah –
langkah sebagai berikut:
1. Misalkan harga sebuah buku tulis adalah x rupiah
dan harga sebuah pensil adalah y rupiah.
|
Besaran yang ada
dalam masalah dinyatakan dalam variabel x dan y
|
2. Berdasarkan
ketentuan yang ada dalam soal diperoleh hubungan:
4x + y = 5.000 dan 5x + 3y = 8.400 kedua persamaan di atas membentuk
SPLDV
|
hubungan atau
ekspresi matematika yang diperoleh.
rumus SPLDV yang
merupakan model matematika dari masalah
|
3.
SPLDV yang diperoleh pada langkah 2 dapat diselesaikan
dengan menggunakan salah satu metode yang pernah dipelajari (subtitusi atau
eliminasi). Penyelesaiannya adalah x = 1.200 dan y = 800
|
Menentukan
penyelesaian dari model matematika
|
4. Jadi, harga
sebuah buku tulis Rp. 1.200 dan harga sebuah pensil Rp. 800
|
Memberikan tafsiran
terhadap hasil yang diperoleh disesuaikan dengan masalah semula
|
4.
Latihan Soal
1)
Carilah
himpunan penyelesaian tiap SPLDV berikut dengan metode grafik:
a.
b.
Jawab:
a.
Grafik
persamaan-persamaan dan diperlihatkan pada gambar.
|
kedua garis berpotongan dititik . Jadi,
himpunan penyelesaiannya adalah .
b.
Grafik
persamaan-persamaan dan diperlihatkan pada gambar.
|
Kedua garis
berhimpit. Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV memiliki anggota yang tak hingga banyaknya. Beberapa diantaranya adalah . Himpunan
penyelesaiannya dapat ditulis .
2)
Carilah
himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut dengan metode substitusi:
a.
b.
Jawab:
a.
Dari
persamaan
Persamaan disubtitusikan ke persamaan ,
diperoleh:
Nilai disubtitusikan ke persamaan ,
diperoleh:
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah .
b.
Dari
persamaan
Persamaan disubtitusikan
ke persamaan ,
diperoleh:
, kedua
ruas dikali 4
Nilai disubtitusikan ke persamaan , diperoleh:
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah .
3)
Carilah
himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut dengan metode eliminasi :
Jawab:
Nilai x dicari dengan
mengeliminasi peubah y:
|
Nilai y dicari dengan mengeliminasi peubah x atau dengan
menyubtitusikan nilai ke persamaan ,
diperoleh:
Jadi,
himpunan penyelesaiannya adalah .
4)
Carilah
himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut dengan metode gabungan :
Jawab :
Dimisalkan dan , maka
sistem persamaannya menjadi :
Dengan mengeliminasi persamaan 1 dan 2 diperolah dan .
Subtitusikan nilai ke persamaan ,
diperolah:
Subtitusikan nilai ke persamaan ,
diperoleh:
Jadi, himpunaan penyelesaiannya adalah .
5) Sebuah perahu yang
bergerak searah arus sungai dapat menempuh jarak 46 km dalam 2 jam jika perahu
tersebut bergerak berlawanan dengan arah arus sungai dapat menempuh jarak 51 km
dalam 3 jam. Berapa kecepatan perahu dan kecepatan aliran sungai?
Jawab:
Diketahui
:
·
Kecepatan perahu, jika bergerak searah dengan aliran arus
sungai adalah 46 km dalam 2 jam
·
Kecepatan perahu, jika bergerak berlawanan dengan aliran
arus sungai adalah 51 km dalam 3 jam
Ditanya
: berapa kecepatan perahu dan kecepatan aliran air sungai?
Jawab
:
Misalkan : kecepatan air sungai adalah x
Kecepatan perahu y
·
Jika perahu bergerak searah aliran air sungai maka
kecepatanya bertambah sebesar kecepatan aliran sungai, yaitu x + y.
Maka
diperoleh model matematika sebagai berikut.
·
Jika perahu bergerak berlawanan dengan aliran air sungai
makakecepatannya berkurang sebesar kecepatan aliran sungai, yaitu y – x
Maka
diperoleh model matematika sebagai berikut.
Dengan
demikian kita peroleh sebuah sistem persamaan linear dengan variabel x dan y sebagai berikut.
Dengan
metode eliminasi:
Eliminasi
x :
Eliminasi
y :
Dengan
metode eliminasi diperoleh himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
tersebut adalah Hp = {(3, 20)}
Kesimpulan :
·
Kecepatan air sungai mengalir adalah 3 km per jam.
·
Kecepatan perahu bergerak adalah 20 km per jam.
B.
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (Sptldv)
1.
Pengertian Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)
Kalau pada persamaan kita berhubungan dengan tanda sama dengan
“=”, maka pada bentuk pertidaksamaan kita akan berhubungan dengan tanda-tanda
ketidaksamaan “ <, >, ≥, ≤”. Pertidaksamaan linear dua variabel didefinisikan
sebagai kalimat terbuka yang memuat dua variabel, dengan masing-masing variabel
berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan.
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk
persamaan linear dua variabel. Perbedaannya hanya terletak pada tanda
ketidaksamaan. Berikut bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel:
Dengan :
a = koefisien dari x, a ≠ 0
b = koefisien dari y, b ≠ 0
c = konstanta
a, b dan c anggota bilangan
real.
Sifat-sifat
pertidaksamaan:
1.
Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita
menambahkan atau mengurangkan suatu pertidaksamaan dngan bilangan atau
suatu ekspresi matemtaika tertentu
2.
Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita
mengalikan atau membaginya dengan bilangan positif
3.
Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau
dibagi dengan sebuah bilangan negatif
2.
Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)
Himpunan
penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel berupa pasangan titik atau
koordinat (x, y) yang memenuhi
pertidaksamaan linear dua variabel tersebut. Himpunan penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan linear dua variabel biasanya disajikan dalam bentuk grafik pada
bidang koordinat kartesius.
Untuk
menggambarkan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear pada sistem koordinat
cartesius pelu diketahui persamaan garis yang memisahkan daerah penyelesaian
dan daerah bukan penyelesaian.
·
Tanda
< atau > digambarkan sebagai garis putus-putus
·
Tanda
≤ atau ≥ digambarkan sebagai garis penuh
Untuk mengetahui daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dapat
menggunakan langkah berikut:
1)
Ganti
tanda ketidaksamaan dengan dengan tanda “=”.
2)
Tentukan
titik potong koordinat kartesius dari persamaan linear dua variabel dengan
sumbu x dan sumbu y.
·
Titik
potong dengan sumbu x, jika y = 0
·
Titik
potong dengan sumbu y, jika x = 0
3)
Gambarkan
grafiknya berupa garis yang menghubungkan titik potong pada sumbu x dan sumbu y.
4)
Gunakanlah
sebuah titik uji untuk menguji daerah penyelesaian pertidaksamaan.
5)
Berikanlah
arsiran pada daerah yang memenuhi himpunan penyelesaian pertidaksamaan.
Contoh soal :
1.
Gambarlah
daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan 3x
+ 4y ≤ 12, x, y € R !
Langkah-langkah penyelesaian :
a.
Ganti
tanda ketidaksamaan dengan tanda “=” sehingga diperoleh
3x + 4y = 12
b.
Menentukan
titik potong
·
Titik
potong dengan sumbu x, y = 0
3x + 4(0)= 12
3x = 12
x= 4
·
Titik
potong dengan sumbu y, x = 0
3(0) + 4y= 12
4y = 12
y = 3
Titik potong dengan sumbu koordinat adalah di titik (4, 0) dan
(0,3).
c.
Gambar
grafik
|
Ambil titik uji (0, 0) untuk mendapatkan daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan 3x + 4y ≤ 12 diperoleh
:
3(0) + 4(0) ≤ 12
0 ≤ 12 (Benar)
Dengan
demikian, titik (0, 0) memenuhi pertidaksamaan 3x + 4y ≤ 12. Himpunan
penyelesaian pertidaksamaan adalah daerah yang diarsir.
|
2.
Gambarlah
daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan 5x
+ 3y > 15, x, y € R !
Langkah-langkah
penyelesaian :
a.
Ganti
tanda ketidaksamaan dengan tanda “=” sehingga diperoleh
5x + 3y = 15
b.
Menentukan
titik potong
·
Titik
potong dengan sumbu x, y = 0
5x + 3(0) = 15
5x = 15
x = 3
·
Titik
potong dengan sumbu y, x = 0
5(0) + 3y = 15
3y = 15
y = 5
Titik potong dengan sumbu koordinat adalah di titik (3, 0) dan (0,5).
c.
Gambar
grafik
|
Ambil titik uji (0, 0) untuk
mendapatkan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 5x + 3y > 15 diperoleh :
5(0) + 3(0) > 15
0 >
12 (Tidak memenuhi)
Oleh karena (0, 0) tidak memenuhi pertidaksamaan 5x + 3y > 15 maka himpunan
penyelesaiannya berada di sebelah kanan kurva. Kurva pertidaksamaan tersebut
digambarkan dengan garis putus-putus. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
adalah daerah yang diarsir.
|
3.
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SptLDV)
Jika ada dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel, dan
pertidaksamaan tersebut saling berkaitan maka terbentuklah suatu sistem. Sistem
pertidaksamaan dua variable adalah sistem pertidaksamaan yang
terdiri dari dua atau lebih pertidaksamaan linear serta mempunyai dua
variable.
terdiri dari dua atau lebih pertidaksamaan linear serta mempunyai dua
variable.
·
Dua
pertidaksamaan linear adalah:
Pertidaksamaan I :
Pertidaksamaan II :
·
Kedua
variabelnya adalah x dan y
·
Tanda
pertidaksamaan bisa salah satu dari:
>
artinya lebih besar dari
≥ artinya
lebih besar dari atau sama dengan
<
artinya lebih kecil dari
≤ artinya
lebih kecil dari atau sama dengan
Langkah-langkah
menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
sebagai berikut :
1)
Gambarlah
setiap garis dari setiap persamaan linear dua variabel yang diberikan dalam
sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
2)
Gunakanlah
satu titik uji untuk menentukan daerah yang memenuhi setiap pertidaksamaan
linear dua variabel. Gunakan arsiran yang berbeda untuk setiap daerah yang
memenuhi pertidaksamaan yang berbeda.
3)
Tentukan
daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear, yaitu daerah yang merupakan
irisan dari daerah yang memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel pada
langkah sebelumnya (langkah b).
Contoh soal:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
berikut:
Langkah-langkah penyelesaian :
a.
Gambarlah
setiap garis batas dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel, yaitu , , x = 0 (sumbu
y), y = 0 (sumbu x)
|
b. Gunakan
titik uji (0, 0) pada setiap pertidaksamaan linear dua variabel yang diberikan
·
5x
+ 4y ≤ 20
5 (0) + 4 (0)≤ 20
0
≤
20 (memenuhi)
Daerah yang memenuhi
pertidaksamaan berada di sebelah kiri garis 5x
+ 4y = 20
·
7x
+ 2y ≤ 14
7
(0) + 2 (0)≤ 14
0
≤
14 (memenuhi)
Daerah yang memenuhi
pertidaksamaan berada di sebelah kiri garis 7x
+ 2y = 14
·
x
≥ 0 dan
y ≥ 0
Daerah
yang memenuhi berada di kuadran 1
c. Dengan
pola yang berbeda, arsirlah setiap daerah yang memenuhi setiap pertidaksamaan linear
dua variabel tersebut, seperti ditunjukan pada gambar berikut.
|
4.
Model Matematika
Setelah mempelajari tentang pertidaksamaan dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel, konsep yang ada pada materi
tersebut akan digunakan kembali dalam memecahkan masalah program linear.
Program linear merupakan salah satu bagian dari matematika terapan yang dapat
digunakan dalam memecahkan berbagi macam persoalan yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari.
Permasalahan
yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah nyata yang tidak langsung
berbentuk angka ataupun hitungan-hitungan matematika. Sistem pertidaksamaan
linear dua variabel yang telah dipelajari dapat diterapkan pada permasalahan
sehari-hari dengan memodelkan permasalahan tersebut kedalam model matematika
Sebagai
ilustrasi perhatikan permaslahan berikut.
Ilustrasi 1 :
Anak
usia balita dianjurkan oleh dokter untuk mengkonsumsi kalsium dan zat besi
sedikitnya 60 g dan 30 g. Sebuah kapsul mengandung 5 g kalsium dan 2 g zat
besi, sedangkan sebuat tablet mengandung 2 g kalsium dan 2 g zat besi. Jika
harga sebuah kapsul Rp 1.000, 00 dan harga sebuah tablet Rp 800, 00, biaya
minimum yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anak balita tersebut
adalah?
Solusi penyelesian
permasalahan :
Untuk
memodelkan permasalahan tersebut, langkah pertama dimulai dengan melakukan
pemisalan. Pada maslah tersebut, ada dua obat yang dianjurkan dibeli yaitu obat
kapsul dan tablet.
Misalkan
: x
= banyaknya kapsul yang dibeli
y = banyaknya
tablet yang dibeli
Jenis
|
Banyak
|
Kalsium
(gram)
|
Zat Besi
(gram)
|
Harga satuan
|
Kapsul
|
x
|
5x
|
2x
|
1.000
|
Tablet
|
y
|
2y
|
2y
|
800
|
Pembatas
|
|
60
|
30
|
|
Dengan
menggunakan variabel x dan y tersebut, permasalahan di atas dapat
dibuat rumusan kendala-kendala sebagai berikut.
Fungsi
tujuan (objektif) yang digunakan untuk meminimumkan pengeluaran adalah . Dalam merumuskan kendala-kendala tersebut, maka kita telah
membuat model matematika dari suatu masalah program linear.
Model
matematika dari setiap permaslahan program linear secara umum terdiri atas dua
komponen, yaitu:
1. Fungsi
tujuan (objektif) z = f(x, y) = ax + by
2. Fungsi
kendala (berupa pertidaksamaan linear)
5.
Fungsi Optimum Suatu Fungsi Objektif
Program
linear sangat berguna ketika dihadapkan pada beberapa kendala-kendala tertentu
yang menuntut yang menuntut kita untuk mengambil keputusan yang optimum
(maksimum atau minimum). Oleh karena itu, permaslahan program linear selalu
berhubungan dengan pengoptimalisasian fungsi tujuan berdasarkan kendala yang
membatasinya.
Suatu
program lineardua variabel x dan y memiliki satu fungsi tujuan yang dioptimumkan.
Bentuk umum dari fungsi tujuan (objektif) tersebut adalah sebagai berikut:
z = f(x, y)= ax
+ by dengan a, b bilangan real, a ≠ 0 dan b ≠ 0.
Pada Ilustari 1, fungsi objektif yang ingin
diminimumkan adalah dan fungsi kendalanya
adalah :
Tujuan dari permasalahan tersebut adalah
menentukan banyaknya kapsul dan tablet yang harus dibeli agar biaya yang
dikeluarkan minimun untuk memnuhi kebutuhan bayi sesuai anjuran dokter. Untuk
menentukan nilai optimum (maksimum atau minimum) fungsi objektif ini dapat
digunakan dua metode, yaitu metode uji titik pojok dan metode garis selidik.
a.
Metode uji titik
pojok
Langkah-langkah dalam menentukan nilai
optimum masalah program linear dengan fungsi tujuan
z = f(x, y) = ax
+ by
menggunakan
metode uji titik pojok sebagai berikut.
1. Buat
model matematika dari masalah program linear yang diberikan.
2. Gambarlah
grafik-grafik dari setiap pertidaksamaan linear dua variabel yang diketahui dan
tentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua
variabel yang terdapat dalam permasalahan (irisan dari setiap pertidaksamaan
linear dua variabel yang diberikan)
3. Tentukan
titik-titik pojok dari daerah himpunan penyelesaiannya.
4. Substitusikan
koordinat setiap titik pojok itu kedalam fungsi objektif.
5. Bandingkan
nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti menunjukan nilai
maksimum dari fungsi f(x, y),
sedangkan nilai terkecil berarti menunjukan nilai minimum dari fungsi f(x, y).
Dalam ilustrasi 1, kita akan meminimumkan pengeluaran biaya untuk memenuhi
kebutuhan balita dengan fungsi objektif .
Langkah-langkah
penyelesaian:
1)
Membuat model
matematika
Dari ilustari 1 diperoleh model matematika:
Fungsi objektif:
Meminimumkan
fungsi
2)
Menggambar
grafik dari setiap pertidaksamaan yang diketahui dan menentukan daerah himpunan
penyelesaiannya
|
3)
Menentukan titik
pojok
Titik-titik pojoknya adalah A, B, dan C
·
Titik A adalah titik potong garis 5x + 2y = 60 dan sumbu y titik A(0, 30)
·
Titik B adalah perpotongan garis 5x + 2y = 60 dan x + y = 15
Mencari titik B dengan
eliminasi.
Eliminasi x.
Eliminasi y.
Diperoleh koordinat titik B(10, 5)
·
Titik C
adalah titik potong garis x + y = 15 dan
sumbu x titik C(15, 0)
4)
Substitusikan
koordinat setiap titik pojok itu kedalam fungsi objektif.
Uji titik pojok daerah penyelesaian
ke fungsi objektif
Titik
pojok
|
|
A(0, 30)
|
1000
. 0 + 800 . 30 = 24. 000
|
B(10, 5)
|
1000
. 10 + 800 . 5 = 14. 000
|
C( 15, 0)
|
1000
. 15 + 800 . 0 = 15. 000
|
Nilai f(x,y) minimumnya adalah Rp. 14. 000, 00.
Jadi,
biaya minimum yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anak balita
tersebut adalah Rp. 14. 000, 00.
b.
Metode garis
selidik
Pada dasarnya, metode garis selidik
dilakukan dengan cara menggeser gsrids selidik secara sejajar ke arah kiri,
kanan, atas, atau bawah sampai garis tersebut memotong titik-titik sudut daerah
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Jika bentuk umum fungsi objektif
dinotasikan dengan z = f(x, y)= ax + by maka
bentuk umum garis selidik dinotasikan dengan ax + by = k, dengan k € R.
Untuk fungsi objektif maksimum, titik
optimum dicapai jika semua himpunan penyelesaian dari kendala-kendala sistem
pertidaksamaan linear dua variabel berada dibawah atau sebelah kiri garis
selidik. Sedangkan untuk fungsi objektif minimum, titik optimum dicapai jika
semua himpunan penyelesaian berada di atas atau sebelah kanan garis selidik
dengan syarat koefisien y harus
positif (b > 0). Jika koefisien y
negatif (b < 0), maka berlaku
sebaliknya.
Langkah-langkah dalam menentukan nilai
optimum dari masalah program linear dengan fungsi tujuan z = f(x, y)= ax + by, menggunakan metode garis selidik adalah
sebagai berikut.
1.
Gambarlah daerah
himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan.
2.
Tentukan fungsi
objektif dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
3.
Gambar
garis-garis selidik fungsi objektif pada koordinat kartesius.
4.
Untuk
mendapatkan nilai maksimum, carilah garis yang memotong titik yang jaraknya
terbesar terhadap titik pusat O(0, 0)
dan berada pada daerah penyelesaian.
5.
Untuk
mendapatkan nilai minimum, carilah garis yang memotong titik yang jaraknya
terkecil terhadap titik pusat O(0, 0)
dan berada pada daerah penyelesaian.
Untuk
mempermudah anda dalam memahami metode garis selidik, perhatikan gambar
berikut.
|
Berdasarkan
gambar tersebut titik A merupakan
titik yang meminimumkan fungsi tujuan (objektif) dan titik D merupakan titik
yang memaksimumkan fungsi objektif.
Perhatikan kembali ilustarsi 1, dalam permasalahan
tersebut fungsi objektifnya adalah dan fungsi kendalanya adalah :
Langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode garis
selidik:
1.
Menggambar daerah himpunan penyelesaian
|
2. Fungsi
objektif dari sistem pertidaksamaan di atas adalah
f(x, y)
= 1000x + 800y
3. Bentuk
umum garis selidik ax + by ↔ 1000x + 800y
= 800.000
|
Setelah garis selidik digeser
sejajar ke kiri, memotong titik terdekat terhadap titik pusat O(0, 0), yaitu di titik B. Koordinat
titik setelah dicari adalah B(10, 5).
Dengan demikian, nilai optimum
fungsi objektif z = f(x, y) = 1000x +
800y dicapai dititik B(10, 5)
maka:
f(x,
y) = 1000x + 800y
f(10,
5) = 1000. 10 + 800. 5
= 14.000
Berbeda
halnya jika yang dicari adalah nilai maksimum, setelah garis selidik digeser
sejajar memotong titik terjauh terhadap titik pusat O(0, 0), yaitu di titik A(0,
30).
6.
Latihan Soal
a.
Gunakan metode uji titik pojok untuk menyelesaikan
permasalahan berikut ini.
1)
Di sebuah toko seorang karyawati menyediakan jasa
membungkus kado. Sebuah kado jenis A membutuhkan 2 lembar kertas pembungkus dan
2 m pita. Sebuah kado jenis A membutuhkan 2 lembar pembungkus dan 1 m pita.
Tersedia kertas pembungkus 40 lembar dan pita 30 m. Jika upah membungkus kado
jenis A Rp 2.500,00 perbuah dan kado jenis B Rp 2.000,00 perbuah, banyak kado
jenis A yang harus dibungkus agar memperoleh upah maksimum adalah ....
Penyelesaian
:
Misalkan
: x
= banyak kado jenis A
y =
banyak kado jenis B
Jenis
|
Banyak
|
Kertas
|
Pita
|
Upah
|
Kado A
|
x
|
2
|
2
|
2.500
|
Kado B
|
y
|
2
|
1
|
2000
|
Pembatas
|
|
40
|
30
|
|
Diperoleh model matematika :
Memaksimumkan f(x,
y) = 2. 500 x + 2000 y dengan kendala :
Daerah penyelesaianSPtLDV:
|
Titik-titik pojoknya adalah A, B, dan C
·
Titik A adalah titik potong garis 2x
+ y = 30
dan
sumbu x titik A(15,
0)
·
Titik B adalah perpotongan garis 2x
+ y = 30
dan x + y = 20
Mencari titik B dengan
eliminasi.
Eliminasi x.
Eliminasi y.
Diperoleh koordinat titik B(10, 10)
·
Titik C
adalah titik potong garis x + y = 20 dan
sumbu y
titik
C(0, 20)
·
Titik pusat O(0, 0)
Uji
titik pojok daerah penyelesaian ke fungsi objektif
Titik
pojok
|
|
O(0, 0)
|
2.500 . 0 + 2000 . 0 = 0
|
A(15, 0)
|
2.500 . 15 + 2000 . 0 = 37.500
|
B(10, 10)
|
2.500 . 10 + 2000 . 10 = 45.000
|
C(
0,
20)
|
2.500 . 0 + 2000 . 20 = 40.000
|
Nilai
f(x,y) maksimum adalah Rp. 45. 000, 00 dan dicapai di titik B (10, 10).
Jadi, agar memperoleh upah maksimum, karyawati tersebut
harus membungkus 10 kado jenis A.
2)
Penjahit “ hidan pantes” akan membuat pakaian wanita dan
pria. Untuk membuat pakaian wanitadibutuhkan kain bergaris 2 m dan kain polos 1
m. Untuk membuat pakaian pria dibutuhkan kain bergaris 1 m dan kain polos 2 m.
Penjahit hanya memiliki persediaan kain bergaris dan kain polos sebanyak 36 m
dan 30 m. Jika pakaian wanita dijual Rp. 150.000,00 dan pakaian pria dijual
dengan harga Rp. 100.000,00, pendapatan maksimum yang didapat adalah.....
Penyelesaian
:
Misalkan
: x
= banyak pakaian wanita yang dibuat
y =
banyak pakaian pria yang dibuat
Jenis
|
Banyak
|
Kertas
|
Pita
|
Upah
|
Wanita
|
x
|
2
|
1
|
150.000
|
Pria
|
y
|
1
|
2
|
100.000
|
Pembatas
|
|
36
|
30
|
|
Diperoleh model matematika :
Memaksimumkan f(x,
y) = 150.000 x + 100. 000 y dengan kendala :
Daerah penyelesaianSPtLDV:
|
Titik-titik pojoknya adalah A, B, C dan O
·
Titik A adalah titik potong garis x + 2y = 30 dan
sumbu y titik A(0, 15)
·
Titik B adalah perpotongan garis x + 2y = 30 dan 2x
+ y = 36
Mencari titik B dengan
eliminasi.
Eliminasi x.
Eliminasi y.
Diperoleh koordinat titik B(14, 8)
·
Titik C
adalah titik potong garis 2x + y = 36 dan
sumbu x titik C(18, 0)
·
Titik pusat O(0, 0)
Uji
titik pojok daerah penyelesaian ke fungsi objektif
Titik
pojok
|
|
O(0, 0)
|
150.000 . 0 + 100.000 . 0 = 0
|
A(0, 15)
|
150.000 . 0 + 100.000 . 15 = 1.500.000
|
B(14, 8)
|
150.000 . 14 + 100.000 . 8 = 2.900.000
|
C( 18,
0)
|
150.000 . 18 + 100.000 . 0 = 2.700.000
|
Nilai
f(x,y) maksimum adalah Rp. 2.900. 000, 00
Jadi, pendapatan maksimum yang diperoleh penjahit tersebut
adalah Rp.
2.900. 000, 00
b.
Gunakan metode garis selidik untuk menyelesaikan
permasalahan berikut ini.
1)
Cokelat A yang harganya Rp. 600,00 per bungkus dijual
dengan laba Rp. 80,00 per bungkus. Cokelat B harganya Rp. 1.000,00 perbungkus
dijual dengan laba Rp. 125,00 perbungkus. Modal yang dimili pedagang adalah Rp.
300.000,00 dan kotak tempat menjual cokelat mampu membuat 350 bungkus.
Tentukan:
a. Laba maksimum yang
dapat diperoleh pedagang,
b. Banyaknya cokelat A
dan B yang harus dibeli pedagang agar dapat diperoleh laba yang maksimum.
Penyelesaian
:
Diketahui
fungsi objektif f(x, y) = 80 x + 125 y
Dengan
kendala :
Daerah
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut sebagai berikut:
|
Fungsi
tujuan dari maslah program linear tersebut adalah f(x, y) = 80 x + 125 y. Bentuk umum garis selidiknya ax + by = k sehingga :
Fungsi
garis selidiknya adalah 80x + 125y =
10.000 atau 16x + 25y = 2.000
|
Oleh
karenan yang dicari adalah nilai maksimum maka geser garis selidik ke kanan. Setelah
garis selidik digeser sejajar ke kanan, memotong titik terjauh terhadap titik
pusat O(0, 0), yaitu di titik B.
Koordinat titik setelah dicari adalah B(125,
225).
Dengan demikian, nilai optimum
fungsi objektif z f(x, y) = 80 x + 125 y
dicapai dititik B(125, 225)
maka:
f(x,
y) = 80 x + 125 y
f(125, 225) =
80.
125
+ 125.
225
= 10.000 + 28. 125
=
38. 125
Jadi,
nilai maksimum fungsi tujuan f(x, y) = 80
x + 125 y adalah Rp. 38. 125, 00
Jawaban:
a.
Laba maksimum yang di dapat pedagang adalah Rp.
38. 125, 00
b.
Banyak cokelat A ada 125 bungkus dan cokelat B 225
bungkus
DAFTAR PUSTAKA
Buku Guru Matematika SMA/MA Kelas X . 2014. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
E. S, Pesta dan Cecep Anwar H. F. S. 2008. Matematika Aplikasi
untuk SMA dan MA Kelas XII Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Geri Achmadi, dkk. 2008.
Mahir Matematika untuk Kelas XII SMA/MA Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Gumelar, Senja Hendi. 2008. Matematika Kelompok Seni dan Teknologi Rumahan untuk
Kelas X SMK. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk Kelas . Jakarta: Erlangga.
Yuliatmoko, Pangarso dan Dewi Retno Sari S. 2008. Matematika untuk
SMA dan MA XII Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Bet365 Casino Site & Map | HopiCash Casino
BalasHapusLooking for kadangpintar a place to play at Bet365 casino? ➤ Bet365 메리트 카지노 쿠폰 Casino is a Licensed 카지노 and Trustworthy Casino with Licence Number 202122.